Pemalang - Mudik dari Jakarta ke Purwokerto dan sekitarnya bisa lewat jalur alternatif Pemalang. Jalur ini menyuguhkan pemandangan Jawa Tengah yang asri.

Dari Pantura hanya sekitar 66 km sudah masuk Kabupaten Purbalingga. Detikcom mencoba menelusur jalur yang asyik ini dari keluar tol Pemalang hingga sampai perbatasan Kabupaten Purbalingga pada Rabu (29/05).

Di sepanjang jalan akan dipenuhi dengan pemandangan yang menawan dari keindahan hutan jati sampai keindahan gugusan bukit yang mengitari Gunung Slamet. Untuk melintasi jalur alternatif Pemalang-Purwokerto melalui Belik ini cukup keluar dari tol melalui pintu tol Pemalang.

Lepas dari Gerbang Tol Pemalang, akan sampai di Perematan Gandulan, pertemuan dengan jalur Pantura dan lingkar Luar Pemalang. Arahkan kendaraan ke kiri untuk menuju kota Pemalang.

(Robby Bernardi/detikcom)(Robby Bernardi/detikcom)


Jangan kuatir, semua akan mudah karena ada rambu petunjuk arah di setiap perempatan. Lepas dari sini perjalanan sejauh 66 km akan berkesan dan mengasyikan. Ingat ikuti petunjuk arah yang menuju ke Purwokerto.

Lepas dari Kota Pemalang kendaraan akan mengarah ke Selatan. Memasuki Si Randu, terdapat papan 'Selamat Jalan Kota Pemalang', yang disambut dengan deretan pohon jati yang rindang. Di sepanjang jalur ini banyak ditemui rest area yang teduh dengan warung-warung sederhana.

Pemandangan kawasan hutan jadi membuat mata kembali sejuk. Ini belum seberapa, lepas dari Kecamatan Bantarbolang, pemudik baik kendaraan pribadi maupun pemotor akan terkesima dengan pemandangan yang indah. Sebut saja gugusan bukit-bukit yang mengelilingi Gunung Slamet.

Jangan kuatir kehabisan BBM kendaraan. Di sepanjang jalur ini ada sekitar empat SPBU yang saat ini stok BBMnya ditambahi untuk pemenuhan kebutuhan para pemudik.

Rata-rata di SPBU di kaki Gunung Slamet ini terdapat areal yang luas dengan fasilitas umum seperti mini market, ganti oli, pompa udara, tempat istirahat, mushola dan toilet.

(Robby Bernardi/detikcom)(Robby Bernardi/detikcom)


"Kebutuhan BBM kita aman di SPBU. Setiap akan habis kita order. Dan saat ini kita ada stok 72 ton liter untuk tiga hari, dari hari biasanya yang hanya 24 ton, jadi aman," kata Yunanta, pemilik SPBU Karangmoncol.

Perjalanan kembali dilanjutkan untuk menuju ke arah Purwokerto. Masuk Kecamatan Randudongkal menuju ke Kecamatan Belik, sepertinya tidak perlu AC lagi.

Anda bisa menikmati segarnya udara pegunungan yang dingin. Bila beruntung, di sisi kanan jalan akan nampak sebuah gunung yang muncul yakni Gunung Slamet.

Perjalanan sepanjang jalur ini tidak kalah mengasyikan karena pemandangan yang indah dan sejuk. Di jalur ini juga banyak ditemukan tempat rest area maupun warung makan.

Jangan lupa, perjalanan belum lengkap bila tidak singgah ke tempat yang satu ini yakni Candi Batur yang berada di Dusun Karang,Desa Bulakan Kecamatan Belik, atau persis di sisi kanan jalan dan dis ebelah SD Bulakan setempat.

Di sini kita bisa beristirahat sembari berinteraksi dengan satwa liar yakni monyet ekor panjang. Monyet yang lucu-lucu ini akan menyambut kedatangan kita. Jangan lupa ya, jangan menggunakan perhiasan yang mencolok. Satwa ini sangat suka barang-barang yang mencolok.

(Robby Bernardi/detikcom)(Robby Bernardi/detikcom)


Untuk berinteraksi cukup bermodal Rp 5 ribu. Membeli 3 bungkus kacang atau seepek pisang. Rasa lelah akan hilang bila kita sudah berinteraksi dengan satwa-satwa ini.

"Kalau arus mudik pasti ramai. Namun saat ini belum begitu ramai. Monyet-monyet ini tidak nakal kok, jangan takut," kata Rofik (65) pedagang pisang dan kacang yang sengaja menyediakan untuk para pengunjung.

Di lokasi ini tidak dipungut biaya, ya alias gratis. Menurut Rofik, ada omongan orangtua setempat, bagi siapapun yang memberi makan monyet ini tidak akan kehilangan rejekinya namun justru akan bertambah.

"Kata orangtua dulu seperti itu, mereka yang memberi makan akan bertambah rejekinya," katanya.

Seperti yang dilakukan oleh Nadina (8) warga Pekalongan, dipastikan setiap kali menuju ke Purwokerto dirinya bersama keluarga dipastikan mampir ke lokasi ini untuk melepas lelah dan berinteraksi dengan monyet-monyet ini.

"Biasa mampir. Senang sekali bisa beri makan apalagi bayi monyet lucu-lucu," katanya.

BACA JUGA: Mudik Lewat Exit Tol Boyolali, Bisa Lihat 7 Keajaiban Dunia

Setelah melepas penat dengan beristirahat di loaksi ini, perjalanan dilanjutkan kembali. Di sepanjang jalan menuju ke Purwokerto nampak para penjual buah nanas maduseakan menyambut kehadiran pemudik.

Ya, di wilayah Kecamatan Belik memangn dikenal sebagai penghasil buah nanas jenis nanas madu. Bentuknya yang kecil rasanya manis dan segar, sayang untuk dilewatkan begitu saja.

"Biasanya mampir untuk mmebeli nanas, disini kan terkenal nanas madunya," Kata Rispurwati yang 13 tahun menjual nanas buah.

Selain masih dalam bentuk yang utuh,nanas buah juga dijual siap saji yang kulitnya telah dikelupas. Satu ikat nanas madu yang berisi empat ini dijual dnegan harga yang murah dan terjangkau yakni Rp 10 ribu. Pantas untuk buah tangan di tempat tujuan.

(Robby Bernardi/detikcom)(Robby Bernardi/detikcom)


Asyik kan perjalanan di jalur alternatif ini. Ada lagi perjalanan di penghujung jalur wilayah Kabupaten Pemalang yakni di Monemen Gatot Subroto. Di lokasi ini pemudik juga dapat beristirahat sembari melihat Monumen Gatot subroto. Sayang, monumen ini tidak begitu terawat. Lepas monumen ini perjalanan masuk wilayah Kabupaten Purbalingga.

Jangan kuatir dengan kondisi jalan pegunungan yang berliku, jalur ini bagus untuk dilintasi pemotor ataupun kendaraan pribadi. Petugas kepolisian pun siap mengawal dengan menempatkan anggota di sepanjang titik rest area yang ada.

"Untuk kemanan dan kenyamanan pemudik di jalur ini, dis etiap titik ada pos pemudik yang ditempatkan anggota petugas kepolisian dan ormas lainnya," tambah Kasatlantas Polres Pemalang, AKP Herdiawan Arifianto . (bnl/aff)